Minggu, 23 Agustus 2015

Celetak Celetuk

Dari manakah datangnya lintah? Dari sawahlah terus turun kekali, perut
mual terasa mau muntah padahal cium perek
cuma sekali.

Kalaulah tuan nanti pergi ke pasar,
titiplah saya sekilo kentang, sungguh mati lutut suka gemetar kalau
lihat cewek tidur terlentang.

Ke kamar mandi aku tak maksud mandi, tapi untuk mencuci tempat
menggoreng, pada nona aku tak
bermaksud berjanji, tapi hanya untuk sekedar nularin koreng.

Ada roda dijalan tanjakkan, tertimpa dahan sipohon jengkol, ada janda
menjerit kesakitan gak taunya lagi dikerjain banpol.

Tinggilah tinggi air pancuran,
terdengar kicau siburung pipit, padahal satu bulan baru pacaran badan
jadi kurus habis dijepit.

Jalan-jalan ke kampung Banjaran,
mencari kadal didalam goa, mati juga aku tidak penasaran kalau sudah
pernah gamparin mertua.

Terbanglah tinggi kapal kapalan, jatuh ke ember ada airnya sungguhlah
cantik wajah itu perawan waktu ditelanjangin
banyak kutilnya.

Nenek-nenek ompong makan
bengkuang, tukang keridit cerewet datang menagih nenek-nenek
ditindihin anak bujang dasar genit, besoknya minta lagi.

Ada seorang bapak bawa merpati,
merinding gak tahan pengen kencing
rasanya diri ini hampir mati waktu
mimpi pantat digerogotin kucing.

Tentara Jepang gagah tegak berdiri, tapi kalau perang dia takut
sendiri ke anak orang sayang kaya ke anak
sendiri kalau lihat istri orang lupa istri sendiri.

Dasar laki-laki…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar