Minggu, 23 Agustus 2015

Aku 2

Aku dilahirkan ke dunia oleh ibuku pada malam jum'at kliwon
tanggal belasan bulan rewah tahun 60 han disebuah kota yang dijuluki
Paris Van Java
yakni kota Bandung kota kembang yang sekarang sudah mirip dengan kota kambing
dimana sudah banyak gadis yang ngaku sudah tidak perawan lagi
lantaran jatuh dari pohon kersen tetangga, atau keserempet kendaraan roda empat
buatan jepang.

aku dilahirkan kedunia oleh ibuku sebagai seseorang
yang punya tampang mirip dengan idie Amin bekas president Uganda yang
eksrentik Nauzhubillah rambutku ikal seperti mi instan dan hidung ku
besar seperti hidungnya wayang
gareng. sudah nasib ku.

Bapak dan ibuku yang tulen suku
sunda100% warga negara indonesia 100% pendukung dan pengamal Pancasila
serta bebas dari G-30 SPKI memberikan nama
buatku yakni Wahyu apin nunji bin ansari Abu sengkek tisna peang atma
Taikuda subrata

ketika usiaku genap tujuh tahun aku masuk pada sekolah dasar
alternatif yang Ibu gurunya centil-centil serta suka berpakaian
lahak tembus pandang hingga didadanya nampak belahan seperti bentuk
ketepel dengan uang pangkal cenggo dan iuran wajib cepe jigau perbulan
aku sekolah disana dan belajar segala macam dari mulai prakarya
menggambar menulis
membaca sampai berhitung raraban

dari sekolah itulah aku bisa menulis dan membaca
hingga sekarang ini aku bisa
berkomunikasi lewat surat dengan pacar asyik-memang asyik.

pacar ku adalah seorang perempuan batak bermarga thobing
Mahasiswi fakultas PublisSistik Universitas padjajaran
yg sebenarnya sudah bertunangan dengan
seorang cina totok
yang sangat gendut bandar buntut bernama bubengchut

jampe pelet yang kudapat dari seorang dukun tua dikampung ledeh kehed
memang paten hingga perempuan batak
yang sudah bertunangan itu berbalik cintanya padaku

sejak tunangananya berbalik cinta padaku si bubengchut jadi selang
seling pikiranya sering mabuk dan ngomong sendiri seperti
orang gila

tapi aku tidak pernah mau ambil peduli tapi aku tak pernah mau ambil
pusing biar saja urusan orang berantakan mau
gitu ke mau gini ke masa bodoh
yang penting aku bisa senang sendiri aku memang egois

aku dilahirkan kedunia oleh ibuku sebagai sesorang yang memiliki sipat
egois, tapi setelah kupikir-pikir kembali bolak balik
ternyata sipat egois itu perlu dan sangat menguntungkan. apalagi utuk
hidup dijaman edan seperti sekarang ini. sebab
jika dijaman edan ini kita hidup tidak mementingkan diri sendiri
percayalah susah untuk bisa senang. maka dari itulah
aku berpesan kepadamu kaum yang muda-muda juga yang tua-tua, "mari
kita pelihara sipat egois itu baik-baik, percayalah iblis
akan selalu beserta kita.

yang memelihara sipat egois itu memang kawannya iblis

Lirik Lagu : Doel Sumbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar