Minggu, 23 Agustus 2015

Catatan 77

Kutemui kau di komplek merah tawarkan kamar dan cinta padaku
Kubeli dengan prestesi pertiga tarif kubayar dengan uang untuk
Pembayaran listrik tv telepon mesin dan lain-lainnya

Kudekap kau dan kupeluk erat seerat kumemeluk selimut
dan bantal guling dikamar tidur saat malam dingin

Kutatap matamu kau tatap mataku lantas kita berdua tersenyum
Kusentuh bibirmu kau remas punggungku lantas kita berdua menggila
Kubuka bajuku kau buka bajumu lantas kita berdua cengkrama

Sadar bahwa saat itu kita telah jatuh dalam nakal yang semu
Seperti dua ekor anjing kampung yang takmengenal dosa dan malu

Oo iya hangat tubuhmu kudapati lewat cinta yang punya harga setengah gila
Yang terhitung mahal buat orang sepertiku

Yang Cuma punya satu pabrik benang
Yang Cuma punya satu grosir gula
Yang punya satu usaha konfeksi
Dengan empat ribu empat ratus empat puluh empat karyawan
Dengan tiga ribu tiga ratus tiga puluh tiga karyawati
Dengan dua ribu dua ratus dua puluh dua pekerja waria

Terlalu mahal, namun tak apalah
Sebab tujuh samudra telah kulalui
Sebab di sepuluh Negara telah kucari

Namun ternyata cinta yang dahsyat ini
akhirnya kudapati
Diranjang reyod kamar kontrakan.. yah..
Diranjang reyod kamar kontrakan..

Cipt: Doel Sumbang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar